top of page
Search

TIPS MENDAKI KE BINAYA 3027 Mdpl

  • Nabillah Djindan
  • Oct 23, 2017
  • 5 min read

Gunung Binaya 3027 Mdpl tepatnya berada di Pulau Seram Maluku, merupakan salah satu gunung tertinggi di Indonesia yang masuk dalam kategori The Seven Summits of Indonesia oleh pelopornya Hendri Agustin sudah tentu tidak akan lengkap tanpa menyelesaikan misi pendakian di gunung yang sangat indah ini (menurutku hehee...ter indah laaah)

Soo tanpa berlama lagi langsung aja saya selaku Brand Ambassadornya Campladean dkk (kk Ochi, kk Heri, Abah Muchlis Ajah, Ky, bang Ichal selaku Guide on the spot dan para porter yang sangar) bakalan ngasih kamu semua tips dan lebih banyak ke rutenya juga sih dan beberapa rincian biaya selama trip..

1. Pengalaman saya kemarin karena saya dari Manado, makanya pake NAM Air murah koq ke Bandar Pattimura Ambon waktu itu cuma Rp. 800.000 (itu gak muraaahh)..tuh jangan lupa buku doanya yah gaes,,kamera juga stand by on karena pemandangan dari atap Maluku itu indah pake banget..

2. Tiba di Bandara Pattimura Ambon langsung aja naik taksi (tapi harus dipilih dulu mana yang murah, naah saya udah punya kenalana nih abang taksi yang murah) ke arah kota Ambon menuju Hotel Victoria Guest House (waktu itu mesen di travel online dapat yang lumayan murah juga), harga ongkos taksi Rp. 200.000, CP Taksi Bpk Ongen (085243974414 atau 081527845881).

3. Lokasi nginap di Hotel Victoria Guest House tepatnya di belakang Gong Perdamaian Dunia per malam Rp. 214.000 tipe standar dua tempat tidur tapi saya waktu itu nginapnya 2 malam, dapat breakfast teh/kopi dan kue, kamar berAC, ada TVnya juga dan kamar mandi air anget pula..

4. Keesokan harinya jam 5 pagi kami udah siap-siap packing sambil nungguin tim yang lain datang dan otw jam 7 pagi dari hotel ke pelabuhan Tulehu dengan jarak tempuh 1 jam, ongkos taksi Rp. 175.000 masih dengan Bpk Ongen bikin janjian terlebih dahulu supaya dijemput dan harus pergi lebih awal karena bisa sarapan di area dekat pintu masuk pelabuhan dan jadwal kapal penyeberangan hanya ada di jam 9 pagi dan jam 2 siang (2 kali sehari).

5. Harga tiket kapal penyeberangan Rp. 115.000, jarak tempuh 2 jam tiba di pelabuhan Amahai (masohi)..Di kapal saya sempat mau muntah alias mabok laut haddeeehh...jangan lupa naik di bagian paling atas kapal ada tangga ke atasnya di situ udara lebih terbuka dan bisa sambil nyanyi-nyanyi atau ngobrol sama orang baru (cieeee kenalan baru hehee)..

6. Tiba di pelabuhan Amahai, kami sudah dijemput mobil Avanza cat kuning harga sewa Rp. 1.000.000 per paket ke arah desa Piliana (jalur selatan pendakian), mobilnya muat hingga 7 orang sudah termasuk barang (sebenarnya agak sempit sih), untuk masalah transport dapat hubungi Alief (082198432106)..Cuman niiih yaaah, waktu itu kami sebelum tiba di Amahai agak galau-galau gitu dan harap-harap cemas koq bang Alief gak ngabarin, ada missing masalah komunikasi (bilang aja miss communication susah amat beeehhh)..Akibat galau itu kami sempat nyari driver lain yang udah sekalian sama mobilnya, di sana emang hanya bisa 2 mobil, gak bisa lebih karena jalurnya rada 'Ekstrim' gitu pas tanjakan, per orang dikenakan biaya Rp. 150.000 cuman kalo mendaki sendiri agak ngeri yaaah di Binaya mending nunggu beberapa orang dijadikan satu tim biar enak bayar transport juga enak dan ada teman ngobrolnya biar seru gitu gaess..

7. Naaah udah dijemput kaaan...lapar gak???? Iyalah lapeerrr...Pengalaman saya makan di Rumah Makan Ikan Bakar gitu dan ternyata sambelnya kagak enak pake banget, jadi nyari aman ke Rumah Makan Padang aja yaah baik itu pas datang dan pergi di Amahai ke RM. Padang lebih enak dan murah..

8. Selesai makan bisa langsung mampir di Taman Nasional Manusela untuk pengurusan simaksi (hanya tinggal mengambil surat jalan/surat ijin) karena simaksi sudah diurus oleh bang Alief (ketua tim/guide) 2 minggu sebelum keberangkatan dan dikenakan biaya Rp. 55.000 per orang sudah termasuk uang materai, dikenakan biaya kamera juga sebesar Rp. 250.000 untuk per tim, logistik 450rb sampai 600rb per orang yang sudah disediakan oleh bang Alief karena pada waktu itu kami sudah tergabung dalam sebuah tim, kemudian surat kesehatan yang sudah diurus sebelum kedatangan, untuk biaya porter 150rb per hari dan guide 300rb per hari.. Logistiknya udah disetor duluan, sebenarnya biar gak repot juga sih logistik udah diurus walau emang ada beberapa yang kurang, tapi bagi yang udah berpengalaman tetap harus menyediakan logistik pribadi apalagi obat-obatan, sejauh perjalanan sih kalo saya menghargai apa yang disediakan, nikmati dan resapi karena kapan lagi iya kan??? heheee... Duuuuh udah masuk tahap excited bangeeett...!!! Owh iya, Pak Wiliam adalah pengurus Simaksi di TNM baek orangnya, nanti dilayani juga koq CP Pak Wiliam (082238358198).

9. Setibanya di desa Piliana kami bertemu dengan Bapak Raja Piliana, mengisi buku tamu dengan administrasi sebesar

Rp. 250.000 dan diijinkan menginap di rumah beliau, pada malam harinya setelah dijamu makan malam akan ada upacara adat yang dilakukan sehari sebelum mendaki dengan biaya adat Rp.250.000 per tim.. Hanya saya bersama kawan-kawan lainnya ingin mengucapkan Turut Berduka Cita sedalam-dalamnya karena Bapak Kepala Adat atau Tetua Adat di Piliana belum lama ini meninggal dunia, semoga amal dan ibadah diterima di sisi-Nya..Amiiiin... Sejauh ini saya belum cek siapa pengganti beliau, yang pasti menurut saya adat tetap harus dijalankan, dan penyesalan bagi saya adalah berkurangnya salah satu informan saya untuk pengambilan data penelitian berkaitan dengan studi saya, mudah-mudahan juga ada penerus dari Tetua adat Piliana..

10. Malamnya prepare untuk packing logistik dan beristirahat yang cukup.. Jalur pendakian untuk Selatan ini adalah desa Piliana - Yamitala - Aimoto - Highcamp - Isilale - Nasapeha - Waifuku dan Binaya 3027 Mdpl, adapun Puncak Sejatinya gunung Binaya ini, namun mengingat pada saat kami masuk ke jalur ini dengan menanda-tangani bahwa kami tidak akan memasuki zona inti pada puncak keduanya maka aturan tersebut kami turuti, yang terpenting bagi kami adalah rencana awal yang tersusun rapi yang kemudian kami pulang dalam keadaan selamat...Bagi yang ingin ke puncak sejatinya gunung Binaya sebenarnya bisa, asalkan harus melakukan ijin khusus (sejauh yang saya tanggapi) mengingat ada beberapa aturan yang harus kita taati jangan sampai merusak lingkungan, sejauh untuk penelitian yang dikawal oleh orang Taman Nasional Manusela pasti akan berjalan lancar dan dapat dijalankan...

Naah kalau sudah ketemu kubangan air atau lebih tepatnya di Waifuku artinya puncak sudah begitu dekati di mata dan dekat di hati heheee...Semangaaatt bentar lagi nyampeee, akhirnya tepat pada tangga 2 Juli 2017 Saya beserta rekan-rekan seperjuangan (maklum baru kali ini mendaki bareng tim, biasanya hanya berdua sama guide) tiba di puncak Binaya 3027 Mdpl dengan sehat, tidak kekurangan apapun, semua berjalan lancar, tidak ada yang sakit secara serius selama perjalanan.. Gunung yang begitu indah menurut saya selama ini, gunung yang begitu bervariasi, dari hari pertama kami sudah melewati sungai-sungai yang dalam, melipir di bebatuan cadas, becek dan tempat untuk bermalam atau Selternya pun yang tidak begitu luas dan banyak sampah di mana-mana (terutama di tiap Selter), saya ada di titik yang begitu sedih pada saat bermalam di Highcamp begitu banyak sampah dan hampir saja ingin berhenti mengingat tidak sanggup untuk bermalam di tempat yang saya rasa seperti tempat sampah, namun saya harus kuat...

Enam hari di Binaya membawa banyak penglaman..Saya ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada orang-orang yang telah mengsupport saya, Taman Nasional Manusela dan terutama CAMPLADEAN yang sangat saya banggakan sejauh ini selalu beriringan dengan langkah kaki saya..Semuanya tanpa terkecuali...Pingin banget posting banyak foto tapi kunjungi aja Facebook dan IG saya yaaahh kalo ada kritik dan saran monggo.. I love You pull semuanya dan jangan lupa tetap berkarya dan cinta Indonesia, jangan merusak tapi menjaga dan lestarikan, pahami dan ingat lagi bahwa jangan melupakan identitas diri kita, yaitu BUDAYA kita...Gunung adalah tempat untuk menimba ilmu, bukan tempat untuk saling berkompetisi...


 
 
 
You Might Also Like:
Strip 1
Strip 2
Strip 3
Strip 4
Strip 5
Strip 6
Strip 7
Strip 8
Strip 9
Strip 10
Strip 11
Strip 12
Strip 13
Strip 14
Strip 15
Strip 16
Strip 17
Strip 18
Strip 19
Strip 20
Strip 21
Strip 22
Strip 23
Strip 24
Strip 25
Strip 26
Strip 27
Strip 28
Strip 29
Strip 30
Strip 31
Campladean's Talent

Nabillah. 01/01/1991. Doctoral Student at Universitas Indonesia. Adventure Enthusiast. Avid Reader.

 

Read More

 

Search by Tags

© 2023 by Going Places. Proudly created with Wix.com

bottom of page