top of page

CAMPLADEAN GOES TO MAHAMERU


Kali ini CAMPLADEAN melakukan trip ke puncak yang ke-3 setelah melewati dua puncak gunung tertinggi di Indonesia, yaitu Mt. Latimojong 3478 Mdpl pada tahun 2014 dan Mt. Kerinci 3805 Mdpl pada tahun 2016 yang lalu (tulisannya nyusul yah)..

Alasan dibalik pendakian ketiga ini saya selaku Ambassador CAMPLADEAN memilih Puncak Mahameru adalah untuk meneruskan perjalanan saya dalam rangka "The Seven Summits of Indonesia" di mana ketujuh gunung tertinggi di Indonesia ini pula yang menjadi bahan kajian objek penelitian saya kedepan dalam menyelesaikan studi untuk penelitian Disertasi.

Lebih dari itu karena pergerakkan atau kemutakhiran ilmu pengetahuan sangatlah penting, maka saya wajib berbagi apa yang telah didokumentasikan, seperti ekspedisi kali ini bukanlah sebuah perjalanan sekedar melakukan camping semata, namun merupakan survey tahap awal bagi saya selaku peneliti untuk mendalami penamaan rupabumi yang disebut sebagai "Toponimi." Untuk itu, CAMPLADEAN sangatlah memberikan support terhadap dunia pendakian dan studi saya agar dapat bermanfaat bagi siapa saja.

Hari Pertama :

1. Depok --> Stasiun Malang

Karena saya tinggal di Depok, maka saya menggunakan Kereta Ekonomi menuju Stasiun Malang dengan harga tiket

Rp. 250.000 di luar biaya transport naik turun kereta dari Depok.

Saya berangkat bersama seorang teman yang jadi guide pada hari itu juga. Bepergian jauh menggunakan kereta adalah pengalaman pertama saya, duduk berhadap-hadapan dengan orang baru, menghabiskan waktu 12 jam di dalam kereta awalnya saya berpikiran akan merasa bosan. Ternyata di dalam kereta Anda juga bisa pergi ke area Kafetarianya sambil ngopi dan berbincang dengan teman-teman baru. Harga kopi panas Rp. 15.000, kalau mau makan nasi kotak jangan khawatir, ternyata ada nasi goreng Solaria dijual dengan harga Rp. 30.000 per kotak.

Hari Kedua :

1. Stasiun Malang --> Pasar Tumpang

Sekitar jam 4 subuh tiba di Stasiun Malang, kami memilih memesan salah satu taksi online ke arah Pasar Tumpang, selain murah juga aman hanya bayar Rp. 25.000 kami tiba di Pasar Tumpang.

Kami beristirahat sambil packing lagi paginya dan melengkapi logistik selama 4 hari 3 malam. Surat keterangan sehat dari dokter kami buat di Puskesmas dekat pasar (tidak dipungut biaya) sambil mengisi biodata formulir pendakian dan checklist perlengkapan pendakian, biasanya jika pendaki kurang lengkap dalam hal peralatan di pos jaga atau Basecamp mereka menyewakan beberapa list peralatan pendakian untuk digunakan dan harganya sangat terjangkau.

2. Pasar Tumpang --> Desa Ranupani

Ini yang lebih seru, bertemu lebih banyak pendaki menuju Desa Ranupani menggunakan mobil Jeep maksimal muatan 10 orang sampe barang bisa muat di sini dan bisa patungan per Jeep Rp. 650.000. Dalam kelompok saya waktu itu berdelapan orang saja dan kami semua semakin jadi solid di pertemuan pertama kali ini. Foto tertera di bawah adalah rombongan pertama yang duluan ke Desa Ranupani.

3. Pengisian simaksi per orang Rp. 17.500 dikali tiga untuk 4 hari lamanya. Jangan lupa menyertakan materai dan KTP asli sebagai jaminan.

4. Briefing sebelum pendakian seperti yang Anda lihat di bawah ini adalah info yang sangat penting mengenai jalur agar keselamatan pendaki tetap terjaga. Para Volunteer hanya mengijinkan (bahkan di simaksi) agar pendaki hanya sampai di camp Kalimati saja, namun kenyataannya berbeda jauh (read next)..

5. Setelah 30 menit selesai diarahkan oleh petugas dari Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, pada pukul 4 sore kami langsung melakukan pendakian dengan tujuan sampai ke camp Ranukumbolo.

6. Tiba di camp Ranukumbolo jam 9 malam, mulai dari pos 3 sudah turun hujan. Memang selama pendakian banyak ditemui orang-orang yang berjualan di tiap pos, apalagi jualan semangka dan gorengan. Harga semangka per potongnya Rp. 2.500 yang biasanya para pendaki tidak hanya makan 1 potong, bisa minta lagi dan lagi untuk menghilangkan dahaga. Jalurnya pun panjang dan landai, saya bersama tim sangat menikmati sepanjang jalur menuju ke Danau Ranukumbolo dan harus bergegas tiba di camp.

Hari Ketiga :

1. Camp Danau Ranukumbolo --> Camp Kalimati

Kami mulai bersiap lagi pagi harinya untuk melanjutkan perjalanan ke camp Kalimati dan bermalam lagi di sana. Melewati jalur yang sangat terkenal, yaitu Tanjakan Cinta dan Oro-oro Ombo. Sekitar pukul 4 sore kami tiba di camp Kalimati, segala sesuatu untuk pendakian telah kami persiapkan dengan matang, suhu di camp ini terasa semakin dingin dan kami harus istirahat cepat mengingat summit biasanya dilakukan pada pukul 1 dini hari, tapi kami memutuskan untuk summit pukul 2 dini hari agar terhindar dari tumpukan antrian yang bisa menyebabkan jatuhnya bebatuan terhadap para pendaki.

Hari Keempat :

1. Summit 10 Mei 2017 --> Camp Ranukumbolo

Pendakian kali ini sangat berbeda, selama melakukan pendakian gunung yang saya anggap begitu mudah untuk didaki ini ternyata hampir membawa malapetaka. Sekedar informasi, singkatnya pada rombongan tertanggal 10 Mei 2017 terjadi musibah, salah seorang pendaki tertimpa batu yang berjatuhan dari arah menuju summit, batu tersebut mengenai lengan dan punggung hingga mengakibatkan cedera yang cukup parah. Korban masih sempat dirawat di Ranukumbolo ketika setelah summit kami menyempatkan diri untuk menjenguk namun korban sudah dalam keadaan kritis. Beruntung saya bersama tim lainnya masih bisa merasakan summit dan aman dari serangan bebatuan yang jatuh akibat dari pijakan kaki pendaki yang telah mendahului jalur ke puncak Mahameru. Berikut ini adalah hasil keberhasilan kami bersama :

2. Tidak ada salahnya bermalam lagi di camp Ranukumbolo sambil memastikan lagi bahwa sebelum mendaki Semeru baiknya menggunakan helm khusus mendaki agar pendakian lebih aman dan nyaman. Kabar yang begitu mengejutkan setelah kami tiba dengan selamat di desa Ranupani keesokan harinya bahwa korban yang terkena jatuhan batu telah meninggal dunia. Pelajaran yang begitu berharga, semoga tulisan kami bermanfaat dan tetap semangat bagi para pecandu "The Seven Summits of Indonesia", tulisan kami berikutnya yaitu Mt. Rinjani 3726 Mdpl.

CAMPLADEAN "Outdoor and Stylish Gear" akan memberikan tulisan yang bermanfaat selain menjual produk-produk kebutuhan outdoor dan kegiatan alam bebas lainnya..

CATATAN :

Datanglah pada hari kerja atau weekday, jika Anda datang pada hari weekend di Ranukumbolo padat dengan para pendaki dari berbagai nusantara atau dari berbagai mancanegara, tentunya di Toilet umum akan semakin banyak yang antri, sangat bau, dan sangat kotor mengingat yang datang tidak dibekali dengan rasa "Kecintaannya terhadap alam" maka sampah dan kotoran ada di mana saja di sekitar toilet umum yang sudah tidak terawat. Belum lagi untuk summit di hari weekend akan begitu padatnya sehingga resiko kejatuhan batu lebih besar lagi. Being smart..!!


You Might Also Like:
Strip 1
Strip 2
Strip 3
Strip 4
Strip 5
Strip 6
Strip 7
Strip 8
Strip 9
Strip 10
Strip 11
Strip 12
Strip 13
Strip 14
Strip 15
Strip 16
Strip 17
Strip 18
Strip 19
Strip 20
Strip 21
Strip 22
Strip 23
Strip 24
Strip 25
Strip 26
Strip 27
Strip 28
Strip 29
Strip 30
Strip 31
Campladean's Talent

Nabillah. 01/01/1991. Doctoral Student at Universitas Indonesia. Adventure Enthusiast. Avid Reader.

 

Read More

 

Search by Tags

© 2023 by Going Places. Proudly created with Wix.com

bottom of page