![](https://static.wixstatic.com/media/2b37b4_ffa604162fa34a0d86a62953fd7aaaa3~mv2.jpg/v1/fill/w_980,h_735,al_c,q_85,usm_0.66_1.00_0.01,enc_auto/2b37b4_ffa604162fa34a0d86a62953fd7aaaa3~mv2.jpg)
Momen yang selalu saya kejar lebih tepatnya, yaitu berburu kesederhanaan Natal di suku pedalaman Kolobias karena momen Natal di kota besar sudah terlalu mainstream. Sudah tahu persis pada momen seperti ini mereka pasti akan berkumpul, berbeda dengan hari-hari biasa yang membuat situasi di Kolobias begitu sepi. Nampak malam yang penuh dengan suka cita dan damai membawa atmosfer peradaban manusia yang begitu murni dan penuh dengan kepolosan. Mungkin Anda beranggapan saya berlebihan, namun faktanya bahwa dari tahun 2013 silam dalam rangka penelitian kebahasaan, saya sudah bersama masyarakat Kolobias (Baloa Doda) mengenal mereka begitu dalam dan Anda patut datang berkunjung untuk mengenal dan hidup berdampingan dengan mereka agar dapat membuktikan bahwa apa yang saya katakan adalah sebuah kebenaran.
![](https://static.wixstatic.com/media/2b37b4_ed580e4d22a244028835e75d17f6193c~mv2.jpg/v1/fill/w_980,h_735,al_c,q_85,usm_0.66_1.00_0.01,enc_auto/2b37b4_ed580e4d22a244028835e75d17f6193c~mv2.jpg)
![](https://static.wixstatic.com/media/2b37b4_10bf2681e4244c079ab5213e7ecdbb60~mv2.jpg/v1/fill/w_980,h_771,al_c,q_85,usm_0.66_1.00_0.01,enc_auto/2b37b4_10bf2681e4244c079ab5213e7ecdbb60~mv2.jpg)
![](https://static.wixstatic.com/media/2b37b4_ca5ea5bacafa438688a244630823e245~mv2.jpg/v1/fill/w_980,h_802,al_c,q_85,usm_0.66_1.00_0.01,enc_auto/2b37b4_ca5ea5bacafa438688a244630823e245~mv2.jpg)
Agama telah masuk di wilayah ini semenjak datangnya para ilmuwan dari Belanda yang melakukan pendataan sekaligus sebagai penyebar agama Kristen yang pada akhirnya menjadi Agama mayoritas 100% di Kolobias. Rujukan yang ada pada saya, yaitu dari Disertasi orang Belanda bernama Dormeier yang telah diterjemahkan tahun 1945 mengenai Hukum Adat Banggai. Dalam Disertasinya dijelaskan secara komprehensif tentang wilayah pesisir Banggai dan pedalaman.
Semakin sering terjadi pernikahan antara sesama suku maupun dengan orang yang bukan dari suku Loinang ini yang lebih tepatnya saya sebutkan mengingat Kolobias dan Baloa Doda adalah lokasi, namun mereka lebih tepatnya adalah ras Loinang yang menggunakan bahasa Loinang pula atau bahasa Saluan (selengkapnya mengenai Loinang akan dilakukan pada penulisan berikutnya).
![](https://static.wixstatic.com/media/2b37b4_6ee8284ac149467eb5127e5f5dffa4f2~mv2_d_1430_1711_s_2.jpg/v1/fill/w_980,h_1173,al_c,q_85,usm_0.66_1.00_0.01,enc_auto/2b37b4_6ee8284ac149467eb5127e5f5dffa4f2~mv2_d_1430_1711_s_2.jpg)
Pohon terang yang mereka adakan pada saat ini adalah bukan pohon palsu (berbahan plastik), namun ini adalah pohon yang dijadikan malam Natal begitu bermakna, inilah inti dari kesederhanaan yang saya harap terjaga hingga kedepan nantinya. Jika kita bandingkan pohon Natal yang ada di perkotaan sungguh berbanding jauh. Hanya dihiasi dengan lilin kemudian dinyalakan pada saat menyanyikan lagu malam Kudus. Segala hal yang berbau kemewahan di hari spesial ini tidak akan pernah didapatkan di Kolobias karena bagi saya inilah kemewahan yang sesungguhnya, sudah tentu juga inilah cara termewah bagi mereka untuk merayakan Natal.
![](https://static.wixstatic.com/media/2b37b4_329b1dae8a86475e921b2e472ff63e5b~mv2.jpg/v1/fill/w_980,h_735,al_c,q_85,usm_0.66_1.00_0.01,enc_auto/2b37b4_329b1dae8a86475e921b2e472ff63e5b~mv2.jpg)
![](https://static.wixstatic.com/media/2b37b4_6aba77ff2ffe4f7aadb116de287c41ea~mv2.jpg/v1/fill/w_980,h_735,al_c,q_85,usm_0.66_1.00_0.01,enc_auto/2b37b4_6aba77ff2ffe4f7aadb116de287c41ea~mv2.jpg)
![](https://static.wixstatic.com/media/2b37b4_b7707ec582de4152b57bee8a6230ad5d~mv2.jpg/v1/fill/w_980,h_735,al_c,q_85,usm_0.66_1.00_0.01,enc_auto/2b37b4_b7707ec582de4152b57bee8a6230ad5d~mv2.jpg)
![](https://static.wixstatic.com/media/2b37b4_966d331c4e5447caa1505af5d17b3d63~mv2.jpg/v1/fill/w_980,h_767,al_c,q_85,usm_0.66_1.00_0.01,enc_auto/2b37b4_966d331c4e5447caa1505af5d17b3d63~mv2.jpg)
Entah mengapa saya sangat tertarik mengabdikan ekspresi wajah polos mereka. Membuat saya yang bukan bagian dari mereka, bukan bagian dari agma mereka, bukan pula penguasa bahasa mereka, tetapi wujud dari keramahan dan kesederhanaan mereka membuat saya rindu untuk selalu mengejar bagaimana selanjutnya yang akn terjadi.
Di Indonesia masih begitu banyak wilayah pedalaman yang saya yakin belum sama sekali terdokumentasikan oleh para peneliti dalam ranah ilmu transdisipliner. Keyakinan yang begitu besar membuat saya begitu produktif untuk menceritakan bahwa masih banyak yang tersembunyi dan disembunyikan. Inilah ungkapan yang masih harus dikejar. Semoga kita sebagai umat manusia yang penuh dengan kasih dan rasa perikemanusiaan akan tetap saling menjaga agar Indonesia tidak terpecah-belah oleh karena rasisme. Mari kedepan kita semakin bijak agr tahu rasanya hidup dengan damai selalu.